Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

konsep sederhana untuk bahagia



Bukan sukses yang membawa bahagia, tapi bahagia yang membawa sukses 

Setiap orang punya resepnya sendiri untuk bahagia, bagaimana seseorang tidak ingin apapun namun melakukan apa saja maka orang tersebut bisa mendapatkan segalanya, Pada dasarnya tidak ada yang lebih memuasakan daripada dicintai apa adanya dan tidak ada yang lebih menyakitkan selain berpura-pura menjadi diri sendiri, ada tiga hal penting yang harus di ketahui.

Pertama, pemahaman yang salah soal kebahagian. sejak kecil kita di ajarkan kalau jalan menuju kesuksesan itu adalah seperti ini, pekerja keras, niak jabatan baru bahagia atau belajar yang rajin, bekerja ditempat yang bagus baru bahagia. Idenya jika kita melakukan semua hal dengan benar melalui standar masyarakat maka dimasa depan kita akan bahagia, pola pikir ini justru keliru, kondisi ini malah membuat kita masuk dalam siklus yang tiada akhirnya, misalnya ketika kita berkerja keras untuk mendapatkan promosi jabatan laku kita kembali berkerja keras untuk mendapat promosi jabatan berikutnya. hal ini membuat kita berpikir, kenapa berhenti di posisi Meneger ketika kamu bisa bekerja lebih keras lagi jadi Direktur, setelah jadi Direktur kenapa berhenti diposisi ini ketika kamu bisa menjadi CEO siklus pengejaran tiada akhir ini tidak membuat kita bahagia. bagaimana bila pemikirannya kita ubah mulai segala sesuatu dengan bahagia dulu, bekerja keras lalu mencapai kesuksesan yang besar. kebahagian tidak lagi menjadi tujuan akhir, tapi merupakan sesuatu yang harus di miliki sejak awal, riset dari Harvard  menemukan karyawan yang bahagia tiga puluh satu persen lebih produktif dan tiga kali lebih kreatif dari pada karyawan yang tidak bahagia, mungkin selama ini pemikiran kita salah, bukan sukses yang membawa kebahagiaan tapi kebahagiaan yang membawa kesuksesan. bukan hanya berkerja di kantor orang yang bahagia juga memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang di sekitarnya, keluarga, pasangan dan sebagainya, semua ini bisa terjadi apabila kita memulainya dengan bahagia, menjadi bahagia memang mudah di ucapkan, tapi sulit dilakukan hal ini mungkin karena pemikiran kita soal kebahagian kurang tepat. banyak orang mengartikan kebahagian dengan tidak adanya pikiran negatif, pikiran negatif akan selalu ada, tidak ada orang selalu optimis pasti selalu ada pikiran negatif. 

Kedua, hidup kita saat beruntung, didalam otak kita selalu ada perang yang tiada akhir perang ini antara kata lebih dan cukup, kita selalu mencari sesuatu  yang lebih, lebih  banyak uang, status yang lebih tinggi, lebih banyak kekuasaan dan sebagainya, kita terlalu sibuk fokus pada hal yang kita tidak miliki sehingga kita lupa semua hal yang sudah kita miliki hingga saat ini, kita suka membandingkan diri kita dengan orang lain yang jauh di atas sehingga keadaannya kita lupa lebih banyak hidupnya lebih kurang dari kita. Ada sebuah pepatah dari Persia yang mengatakan "saya menangis karena saya tidak punya  sepatu  hingga saya bertemu dengan seorang pria tanpa kaki" ini merupakan pepatah yang mempunyai makna yang sangat dalam, kita sedih dengan kondisi yang kita miliki saat ini hingga kita melihat orang yang hidupnya jauh lebih menderita.

ketiga, menjalani hidup yang kamu inginkan, apakah kamu ingin digajih besar, tentu saja mendapat gajin yang tinggi membuat kamu bahagia tapi jangan melihat seseorang dari gajihnya saja ada ukuran yang lebih objektif misalnya: lulusan Harvard menghasilkan rata-rata  satu koma enam miliar rupiah per tahun dengan maksimal libur dua minggu dan watu kerja delapan puluh lima jam seminggu selama setahun. artinya orang tersebut berkerja selama empat ribu dua ratus lima puluh jam selama setahun dan menghasilkan tiga ratus dua puluh ribu rupiah per jam. Ada contoh lain dari seseorang asisten meneger toko yang berpengalaman rata-rata sembilan ratus sembilan puluh juta rupiah pertahun, namun dia hanya berkerja selama sepuluh jam seminggu setara dengan dua ribu lima ratus jam selama setahun jika dihitung perjam asisten meneger itu juga menghasilkan tiga ratus sembilan puluh dua ribu rupiah per jam, ini yang kadang luput kita perhatikan kadang kita hanya ini melihat orang lain digajih saat besar, tapi yang kita tidak liat berapa jam yang harus di korbankan untuk mendapat gajih sebesar itu pertanyaan lain yang lebih dalam, apakah kamu bahagia dengan hidupmu sekarang menjalani hidup sesuai dengan apa yang kita inginkan memang tidak mudah, ada beribu alasan yang membuat kita tidak berani mengambil keputusan tersebut, jika mau jujur biasanya hal yang menahan kita itu bukan uang atau sumber daya lainnya tapi sebenarnya diri kita sendiri. kita membuat penghalang bagi diri kita sendiri dengan bilang kalau kita tidak bisa atau tidak mau. jika mau merasa hidupmu tidak  bahagia mungkin karena pemahamanmu soal kebahagian yang salah, seperti pepatah kuno " seorang menangis karena tidak punya sepatu hingga dia melihat orang lain yang tidak punya kaki"     

Posting Komentar untuk "konsep sederhana untuk bahagia "