Apa Itu Politik Dinasti Dan Politik Identitas

Politik Dinasti adalah praktik di mana kekuasaan politik atau jabatan pemerintah seringkali dipegang oleh anggota dari satu keluarga atau dinasti. Anggota-anggota keluarga ini secara berulang kali menduduki posisi politik penting, dan kepemimpinan atau pengaruh politik sering diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dalam keluarga yang sama.

Politik Identitas, di sisi lain, adalah upaya untuk memobilisasi dukungan politik berdasarkan karakteristik dan identitas tertentu, seperti etnisitas, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, atau faktor identitas lainnya. Tujuannya adalah untuk memperjuangkan hak-hak dan kepentingan kelompok yang mungkin menghadapi diskriminasi atau ketidaksetaraan berdasarkan identitas mereka.

Sumber : https://images.app.goo.gl/h6L1zAWUgM96NNGq6

Perbedaan:

1. 1. Subyek Utama:

   • Politik Dinasti berfokus pada keluarga atau individu dalam keluarga yang memegang kekuasaan politik.
   • Politik Identitas berfokus pada kelompok berdasarkan karakteristik identitas tertentu.

2. 2. Tujuan:

   • Politik Dinasti bertujuan untuk mempertahankan kekuasaan dan pengaruh dalam keluarga yang sama.
   • Politik Identitas bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak dan kepentingan kelompok yang mungkin terdiskriminasi.

3. 3. Pengaruh Politik:

   • Politik Dinasti melibatkan individu atau keluarga yang menduduki posisi politik utama.
   • Politik Identitas melibatkan kelompok-kelompok yang berusaha memengaruhi kebijakan dan perubahan sosial.

4. 4. Basis:

   • Politik Dinasti didasarkan pada hubungan keluarga.
   • Politik Identitas didasarkan pada karakteristik atau identitas tertentu, seperti ras, agama, atau orientasi seksual.

5. 5. Pewarisan:

   • Politik Dinasti melibatkan pewarisan kekuasaan di dalam keluarga.
   • Politik Identitas tidak melibatkan pewarisan kekuasaan, melainkan advokasi untuk hak-hak kelompok yang terkait dengan identitas tertentu.

Perbedaan ini menggarisbawahi bagaimana politik dinasti dan politik identitas berfokus pada aspek yang berbeda dalam politik, yaitu kekuasaan keluarga versus hak-hak dan identitas kelompok.